WELCOME TO INDONESIAN MOSLEM STUDENT REGIONAL OF BANTEN
 

ARTI KESUCIAN BAGI PEREMPUAN

Oleh : Fauzi Hakim
 

Sulit di pungkiri bahwa gaya hidup dizaman sekarang ini cenderung menyeret pada pergaulan bebas. Pornografi dan porno aksi dalam media cetak dan elektronik yang kian merebak di masyarakat, lagu–lagu erotis dan tayangan iklan yang mengeksploitasi keseksian tubuh wanita dengan pakaian minim, secara tidak langsung akan menjadi guru bagi para penikmat media tersebut.

Serbuan budaya saat ini sulit untuk diatasi hingga pergaulan bebaspun sulit untuk dibendung lagi, yang paling menyedihkan lagi munculnya tren penggunaan jilbab, istilah sekarang disebut “jilbab gaul” modenya amat mudah untuk dikenal, yaitu dengan menggunakan celana panjang atau rok ketat, baju atasannya juga ketat dan pendek, tak jarang membuat punggung atau pusar tersingkap.

Oleh karena itu tujuan pemakaian jilbab atau busana muslimah yaitu untuk melindung wanita dari gangguan dan godaan menjadi tidak terpenuhi. Banyak sudah terbukti di media massa dan televisi yang terjadi terhadap kaum hawa, seperti pemerkosaan, penjualan ABG, serta meningkatnya prostitusi. Itu semua menunjukan bahwa wanita dianggap seolah-olah permainan dan dianggap hanya sebagai pemuas nafsu lelaki hidung belang saja.

Wanita dengan segala keindahan dan kecantikannya sangat berpotensi untuk menjadi fitnah. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori dan muslim ”tidaklah aku tinggalkan fitnah setelah ku yang menggoda kaum lelaki selain fitnah wanita” oleh karena itu sangat penting busana muslimah yang memenuhi standar untuk melindung kaum wanita.

Dan saat ini, tidak asing lagi kita lihat banyak wanita berjilbab asyik berpacaran, berpegangan tangan dijalanan tanpa malu-malu lagi dengan penuh kebanggaan ia berdekapan dengan bukan mukhrimnya.

 
KESUCIAN

Suci berarti bersih yang tak ternoda yang memiliki pengertian yang amat luas. Kesucian itu bisa mencakup kesucian lahir dan bathin, dalam Al-Qu’ran surat An-nur ayat 30 disebutkan bahwa yang dimaksud menjaga kesucian adalah menjaga pandangan dan kemaluan. Saat ini pergaulan bebas semakin marak, kesucian bagi seorang wanita menjadi sesuatu yang tak penting lagi, ini menunjukan bahwa wanita tidak mampu untuk menjaga pandangan dan kemaluannya.

Perlu di khawatirkan oleh kita semua jika pergaulan bebas saat ini sudah dianggap hal yang biasa saja, maka pantas kita sebut tak ada lagi kesucian bagi mereka yang tak menjaga pandangannya, hal ini perlu kita pikirkan bersama untuk mengantisipasi ada dan berkembangnya generasi semacam itu, baik secara perorangan maupun secara berkelompok. Perlu kita sadari dari hal yang paling kecil, setiap perkembangan anak di lingkungan keluarga haruslah mendapat perhatian secara serius, bagi ibu-ibu harusnya selalu dekat dengan kehidupan anak-anaknya. Saat ini mari kita coba biasakan dengan membiasakan busana muslimah bagi putri-putri kita, dan bagi lingkungan pendidikan seperti sekolah-sekolah khususnya bagi para pendidik mari kita benahi dan menerapkan sistem atau peraturan berbusana muslimah, sehingga apa yang diajarkan disekolah membuahkan hasil bukan hanya mengejar prestasi sekolah dan nilai raport saja, tapi lebih di kedepankan nilai-nilai kehidupan dan pergaulan yang Islami.

 

MENGEMBALIKAN KESUCIAN

Jika kita lihat problematika dunia pada masa kini, banyak orang beranggapan bahwa saat ini di masyarakat kita nilai-nilai kesucian telah merosot, moral telah runtuh, serta kejahatan dan kekerasan terhadap kaum hawa merajalela, mengapa manusia cenderung pada kejahatan?

Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci, dan Islam tidak mengenal dosa bawaan, sedangkan pada diri manusia senantiasa memiliki potensi kebaikan yang menginginkan kesucian, namun dalam perjalanan kehidupanlah manusia akan selalu berhadapan dengan godaan-godaan syaitan, oleh karena itu kita harus menjaga dan mensucikan diri kita dan mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Semangat melakukan thoharoh dalam hal ini semoga mampu menghidupkan semangat untuk membersihkan noda dan dosa dan senantiasa memohon ampunan atas kesalahan dan bertaubat. Kita berharap semoga itu semua dapat membersihkan kotoran dan penyakit yang ada dalam diri dan hati kita. Dalam surat Al-Baqoroh ayat 222 Allah berfirman ”sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. Dan kita tahu bahwa kesucian bukan untuk Allah melainkan untuk kita, dalam Al-Qur’an surat faathir ayat 18 menjelaskan “Dan barang siapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya untuk kebaikan dirinya sendiri”.

 
Sobat.

Kita tahu untuk merubah semua itu kita harus berjuang,

Dan perjuangan hanya untuk perubahan dan perubahan harus kita benahi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada sang pencipta.

Salam perubahan untuk kehidupan...............!

PD PII Kab. Serang

Ali Syahbana
PD PII Kota Cilegon

Sofiullah Solehudin A.
PD PII Kab. Lebak

Suhaemi
PD PII Pandeglang

Azis Faudzul Adzim
PD PII Kota Serang

-------

 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free